ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA NY. S DENGAN GANGGUAN POLA PEMENUHAN
KEBUTUHAN O2 (SESAK NAPAS) KHUSUSNYA NY. S
DI BAROS
KECAMATAN ARJASARI KAB. BANDUNG
Pengkajian tanggal 25
Sepember 2014
I. Data
Umum
1. Nama KK : Ny. S
2. Usia : 44 tahun
3. Pendidikan : SMP
4. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
5. Alamat : Jln. Baros RT/RW
01/02 Desa Baros Kec. Arjasari Kab.Bandung
6. Komposisi :
No
|
Nama
|
Umur
|
Jk
|
Status
|
Pendidikan
|
Pekerjaan
|
Imunisasi
|
Status
Kesehatan
|
1
|
Tn. D
|
50 th
|
L
|
Suami
|
SMP
|
Buruh
|
-
|
Sehat
|
2
|
Ny.S
|
44 th
|
P
|
Istri
|
SMP
|
IRT
|
-
|
Sakit
|
3
|
Nn. A
|
23 th
|
L
|
Anak
|
SMP
|
Pegawai Pabrik
|
-
|
Sehat
|
Genogram : dibuat tiga
generasi dan penjelasannya.
![]() |
Ny S merupakan pasangan suami
istri, yang mana hasil pernikahannya telah dikaruniai
satu orang anak perempuan. Keluarga Ny S sudah memiliki rumah sendiri dan tinggal bersama anak perempuannya
Keterangan
![]() |
= Laki-laki
![]() |
= Perempuan


![]() |
= Meninggal
7. Tipe Keluarga : Keluarga Inti terdiri dari satu orang anak yang tinggal dalam satu
rumah.
8.
Suku : Ny. S dan Tn. D berasal dari suku sunda . Ny. S tinggal pada lingkungan yang tidak ada hubungan keluarga. dengan latar belakang suku
yang sama.
9.
Agama : Keluarga Ny. S beragama Islam, keluarga rajin menjalankan ibadah sholat lima waktu, akan
tetapi Ny.S Jarang melakukan ibadah shalat
berjamaah di masjid dikarenakan jarak ke masjid cukup jauh akan tetapi Ny. S rajin melaksanakan shalat walau dirumah.
10. Status Sosial Ekonomi keluarga
: Saat ini Pencari nafkah Tn. D dan Nn A, Tn. D
bekerja sebagai buruh yang pendapatannya tidak terlalu besar tetapi dibantu
oleh Nn A.
11. Aktivitas Rekreasi
Keluarga : rekreasi yang rutin di lakukan adalah menonton TV bersama, adapun
untuk rekreasi keluar sangat jarang
dikarenakan Ny.S kalau terlalu cape asmanya kambuh.
II.
Riwayat dan Tahap perkembangan Keluarga
12. Tahap Perkembangan
Keluarga Saat ini : saat ini saling memberikan
perhatian, memperhatikan kesehatan setiap anggota keluarga, Karena penyakit yang Ny. S derita sehingga klien jarang keluar rumah,
klien hanya bisa diam dirumah.
13. Tahap Perkembangan
Keluarga Yang belum terpenuhi : semua kebutuhan perkembangan
keluarga telah terpenuhi, tinggal
kesembuhan Ny.S yang belum terpenuhi.
14. Riwayat Keluarga Inti
: Ny. S dan Tn D penduduk asli bandung yang
tinggal di Jalan Baros. Mereka bertemu sejak
Ny. S masih berusia 20 tahun, mereka menikah karena saling menyayangi da
mencintai.
15.
Riwayat Keluarga Sebelumnya : Hubungan antara keluarga pihak keluarga Tn. D dan Ny. S saat ini baik. Orang tua ( Ibu ) Ny. S telah meninggal, sedangkan orang tua Tn. D tinggal di Soreang. Hubungan Keluarga Tn. D dan Ny. S masih berhubungan baik.
III.
Lingkungan
16. Karakteristik Rumah
Rumah yang
ditempati adalah milik sendiri : rumah yang ditempati saat ini milik sendiri,
berukuran luas 60 m2 yang terdiri dari 2 kamar tidur , satu ruang tamu, ruang
keluarga, dan dapur serta terdapat satu WC yang
bersatu dengan kamar mandi. Lantai rumah tampak bersih hal ini terlihat tidak
adnya kotoran pada lantai.
![]() |
|||||
![]() |
|||||
|
|||||
|
![]() |
||
![]() |
- Karakteristik
tetangga dan Komunitas : Lingkungan tetangga umumnya berasal dari
desa yang sama dan tidak ada hubungan keluarga. sekolah SMP dan tempat beribadah cukup jauh. Akan tetapi untuk
keberadaan posyandu di RW 01 tempatnya cukup
jauh.
- Mobilitas
Geografis Keluarga : kerabat keluarga Ny.S
tidak tinggal dalam satu
komunitas yang sama. Untuk
komunikasi dengan keluarga di Bandung kalau tidak menggunakan telepon seluler
terkadang Ny. S pergi
untuk bersilaturahim
dengan keluarganya.
19.
Perkumpulan keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat : Ny.
S jarang mengikuti kegiatan pengajian maupun
kegiatan ibu-ibu di kampung, hal ini dikarenakan beliau sering kambuh
asmanya dan hanya mengurus rumah nya saja.
- Sistem Pendukung
Keluarga : Saat ini jika ada kesulitan keuangan beliau
meminjam ke tetangga nya atau kepada saudara nya.
IV.
Struktur Keluarga
- Pola
Komunikasi Keluarga
Pola komunikasi yang
digunakan adalah pola komunikasi terbuka. Setiap anggota keluarga bebas
menyampaikan keluhan, jika ada masalah mereka selalu mengkomunikasikannya
bersama.
- Struktur
Kekuatan Keluarga
Pemegang keputusan ada
di Tn D sebagai kepala keluarga, namun jika beliau sakit istri dan anaknya
yang memegang keputusan.
- Stuktur Peran
Peran formal ayah
sebagai bapak yang mencari nafkah. Ny S sebagai ibu yang mengatur urusan rumah , seperti
memasak, mengurus anak dan mengatur ruangan. Ibu juga sebagai perawat keluarga
jika merawat anaknya dalam kondisi sehat. Anak juga berperan dalam mencari
nafkah.
24. Nilai
dan Norma Budaya
Keluarga Ny. S selalu menerapkan aturan – aturan
sesuai dengan ajaran agama Islam dengan menghormati orang lain dan menjalankan
beribadah
V. Keluarga
25. Fungsi Afektif
Hubungan
dalam keluarga Ny. S terjalin sangat
akrab, antara satu dengan yang lain saling
mendukung, saling menghormati, saling membantu bila ada masalah.
26. Fungsi sosial
Bahasa
yang di gunakan sahari-hari adalah bahasa sunda
dan Ny. S selalu menjaga
hubungan silaturahmi antar sesama, sehingga tetangga merasa nyaman bertetangga
dengan keluarganya.
27. Fungsi Perawatan
Keluarga
Untuk
anggota keluarga yang menderita sesak nafas
a. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Keluarga mengatakan kurang mengetahui
tentang Pengertian, penyebab dan tanda gejala dari penyakit sesak nafas,
b. Kemampuan
Mengambil Keputusan
Ny. S mengatakan
kurang mengetahui bahaya dari penyakit sesak nafas.
c. Kemampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga mengatakan kurang bisa merawat anggota keluarga yang sakit
d. Kemampuan
keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat
Keluarga mengatakan tidak mengetahui
cara agar penyakit sesak nafas yang
diderita oleh salah satu anggota keluarga tidak bertambah berat
e. Kemampuan
keluarga menggunakan fasilitas dan pelayanan kesehatan
Keluarga mengatakan mengetahui jika sakitnya bertambah parah berobat di PUSKESMAS atau di rumah sakit yang ada cukup dekat rumah dengan hanya naik satukali angkot maka
akan sampai.
28. Fungsi Reproduksi
Ny.
S mempunyai satu orang anak. Beliau tidak mau merencanakan punya anak lagi
dikarenakan sudah cukup tua.
29. fungsi Ekonomi
Menurut Ny.S keluarganya belum terpenuhi kebutuhan
sandang dan pangannya, buat kebutuhan
sehari-hari saja belum cukup apalagi jika Ny.S sakit keluarga sangat panik
karena kekurangan dalam keungannya.
VI.
Stres dan Koping keluarga
30. Stresor Jangka
pendek dan jangka panjang
1. Stresor
Jangka pendek
Ny. S mengatakan dirinya cemas terhadap penyakit sesak nafas yang di deritanya
2.
Stresor Jangka panjang
3. Kemampuan
Keluarga Berespon terhadap Masalah
Jika ada masalah selalu mendiskusikannya dengan
anggota keluaga lainnya.
4. Strategi
Koping yang Digunakan
Bila
ada suatu permasalahan, Ny.S
selalu menceritakan masalahnya kepada
suaminya, anaknya atau
saudaranya untuk mendapatkan solusi.
31. Kemampuan Keluarga
Berespon terhadap Masalah
Jika ada masalah,
terutama jika sesak nafasnya kambuh,
agak panik sehingga lebih banyak melibatkan keluarganya dan orang lain, belum dapat menangani sendiri. Dan pada akhirnya Ny.S tersebut di bawa kerumah sakit.
32. Strategi Koping
yang Digunakan
Koping yang digunakan
untuk memecahkan masalah belum mampu memecahkan sendiri, hal ini selalu minta bantuan orang lain.
33. Strategi adaptasi
Disfungsi
Pada keluarga tidak
ditemukan adanya adaptasi yang disfungsional.
VII.
Harapan keluarga
Keluarga berharap penyakit sesak nafas yang diderita
klien agar cepat sembuh total sehingga keluarga tidak cemas bila penyakitnya
kambuh lagi.
3.5. Pemeriksaan Fisik
Keluarga
Tabel 1.
Pengkajian Fisik Keluarga Ny. S
A. PEMERIKSAAN FISIK
NO
|
Pemeriksaan
|
Anggota Keluarga
|
||
|
|
Ny. S
|
Tn. D
|
nn. a
|
1
|
Kepala
|
Rambut pendek, rambut hitam, tidak
ada kelainan, tidak
ada keluhan gatal, ketobe (-)
|
Rambut
pendek, hitam bersih distribusi baik, tidak ada kelainan,
|
Rambut panjang, hitam bersih distribusi baik, tidak
ada kelainan
|
2
|
Mata
|
Seklera
tidak ikterus, konjungtiva tidak anemis, visus normal.
|
Seklera
tidak ikterus, konjungtiva tidak anemis, visus normal.
|
Seklera
tidak ikterus, konjungtiva tidak anemis, visus normal.
|
3
|
Telinga
|
Bersih
tidak ada serumen dan tidak ada luka,
fungsi pendengaran menurun.
|
Bersih
tidak ada serumen dan tidak ada luka, fungsi pendengaran baik.
|
Bersih
tidak ada serumen dan tidak ada luka, fungsi pendengaran baik.
|
4
|
Hidung
|
Bersih
tidak ada sekret, tidak ada kelainan.
|
Bersih
tidak ada sekret, tidak ada kelainan.
|
Bersih
tidak ada sekret, tidak ada kelainan.
|
5
|
Mulut
|
Mukosa bibir kering, Gigi berwarna putih,Stomatitis (-),
nyeri (-), bersih, karies (-), makan 1x/hari porsi habis ½.
|
Gigi
berwarna putih, Stomatitis (-), nyeri
(-), bersih, karies (-),
|
Gigi
berwarna putih, Stomatitis (-), nyeri
(-), bersih, karies (-),
|
6
|
Leher dan Tenggorokan
|
Nyeri
(-), pembesaran kelenjar limfe dan Tiroid (-), kesulitan menelan (-)
|
Nyeri
(-), pembesaran kelenjar limfe dan Tiroid (-), kesulitan menelan (-),
|
Nyeri
(-), pembesaran kelenjar limfe dan Tiroid (-), kesulitan menelan (-),
|
7
|
Dada dan paru
|
Pergerakan
dada simetris, ronchi (-), weezing (+),
penggunaan otot bantu pernafasan (+), Batuk (+),
keluhan sesak (+)
jika terlalu cape
|
Pergerakan
dada simetris, ronchi (-), weezing (-), penggunaan otot bantu pernafasan (-), Batuk (-), keluhan sesak (-),
|
Pergerakan
dada simetris, ronchi (-), weezing (-), penggunaan otot bantu pernafasan (-), Batuk (-), keluhan sesak (-),
|
8
|
Jantung
|
Bunyu
jantung 1 dan 2
murni, tidak ditemukan suara murmur. Irama regular
|
Bunyu
jantung 1 dan 2
murni, tidak ditemukan suara murmur. Irama reguler, cepat.
|
Bunyu
jantung 1 dan 2
murni, tidak ditemukan suara murmur. Irama reguler, cepat.
|
9
|
Abdomen
|
Bising
usus 12 x/ menit, tidak ada nyeri tekan, tumor (-).pola BAB dan BAK
tidak ada masalah
|
Bising
usus 10 x/ menit, tidak ada nyeri tekan, tumor (-).pola BAB dan BAK
tidak ada masalah
|
Bising
usus 9 x/ menit, tidak ada nyeri tekan, tumor (-).pola
BAB dan BAK tidak ada masalah
|
10
|
Extremitas
|
Tidak ada
kelainan, tidak ada luka, fungsi pergerakan baik.
|
Tidak ada
kelainan, tidak ada luka, fungsi pergerakan baik.
|
Tidak ada
kelainan, tidak ada luka, fungsi pergerakan baik.
|
12
|
Kulit
|
Bersih,
tidak ada bekas luka, tidak ada jamur dan luka infeksi, turgor >2 detik
|
Bersih
kulit berwarna sedikit kuning,
tidak ada bekas luka, tidak ada jamur dan luka infeksi, turgor < 2 detik
|
Bersih,
tidak ada bekas luka, tidak ada jamur dan luka infeksi, turgor < 2 detik
|
13
|
Kuku
|
Pendek
dan bersih, sianosis (-), CRV baik
|
Pendek
dan bersih, sianosis (-), CRV baik
|
Pendek
dan bersih, sianosis (-), CRV baik
|
14
|
Kesimpulan
|
Saat di kaji
pergerakan ekstermitas dibatasi karena dulu pernah mengalami stroke
ringan,tekanan darah yang tinggi yaitu 150/90 mmHg, HR 100 x/menit, RR 22
x/menit, Batuk (+),wheezing (+),penggunaan otot bantu pernafasan (+),keluhan sesak (+) jika terlalu cape bekerja
|
Saat
dikaji dalam keadaan sehat
|
Saat
dikaji dalam keadaan sehat
|
Tabel 2. Analisa Data
No
|
Data
|
Masalah Kesehatan
|
1.
|
Subjektif
Menurut
Penuturan Ny. S sesak yang dideritanya merupakan masalah yang harus segera di
tangani. Ny. S merasa sesak apabila bekerja terlalu di porsir dan terlebih
jika gejala sesak dan batuk-batuk nya kambuh terkadang Ny. S hampir tidak
bisa melakukan aktivitas nya.
Objektif
Ditemukan
gejala-gejala gangguan :
|
Gangguan pola
pemenuhan kebutuhan O2 (sesak napas) pada Keluarha Ny. S khususnya Ny. S
|
Tabel 3. Masalah Gangguan tidak efektifnya jalan nafas pada keluarga Ny.
S khususnya pada Ny. S
No
|
Kriteria
|
Bobot
|
Nilai
|
Pembenaran
|
1
|
Sifat masalah : aktual
|
1
|
3/3 x 1 = 1
|
Masalah aktual karena sudah
menyerang Ny. S, perlu tindakan keperawatan atau medis, akan berdampak pada
gangguan pernafasan yang lebih berat
|
2
|
Kemungkinan masalah dapat diubah : Sebagian
|
2
|
½ x 2 = 1
|
Sumber daya keluarga tidak
ada, dana, kendaraan tidak ada keluarga yang lain mendukung, di tambah dengan
usia klien sudah orang tua sehingga dalam upaya pencegahan menghindari sesak akibat
penumpukan sekret akan sangat sulit
|
3
|
Potensi untuk dicegah :Cukup
|
1
|
2/3 x 1 = 2/3
|
Masalah belum berat tetapi
penyakit sering menyerang apabila terlalu kecapean. Penyakit dapat di cegah dengan
mengetahui faktor pencetus terjadinya sesak.
|
4
|
Menonjolnya masalah : segera ditangani
|
1
|
2/2 x 1 = 1
|
.keluarga menyadari penyakit ini
penting untuk di atasi karena mengganggu, dan dapat mengakibatkan gangguan
penyakit lebih berat namun karena keterbatasan dana keluarga jarang
memeriksakan keadaan Ny. S ke dokter.
|
Jumlah
|
3 2/3
|
|
Diagnosa Keperawatan
Prioritas
1. Gangguan
pola pemenuhan kebutuhan O2 (sesak napas) pada Ny. S berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga merawat
anggota keluarga yang mengalami sesak napas.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Ny. S. TERUTAMA Ny. S
DENGAN MASALAH PERKEMBANGAN TAHAP KE 2
No
|
Diagnosa Kep. Klg.
|
Tujuan
|
Standar Evaluasi
|
Intervensi
|
||
Umum
|
Khusus
|
Kriteria
|
Standar
|
|||
1
|
Gangguan
pola pemenuhan kebutuhan O2 (sesak napas) pada Ny. S berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami sesak napas.
|
tujuann umum : setelah 5 X kunjungan ke rumah jalan nafas efektif pada Ny. S (44 tahun)
|
1.
Setelah 1 x 60 menit kunjungan, keluarga Ny. S mampu mengenal masalah sesak nafas pada anggota keluarga :
Dengan
cara :
1.1 Menyebutkan
pengertian sesak nafas
|
Respon Verbal/
Kognitif
|
Sesak napas adalah
kesulitan bernapas atau dalam medis disebut sebagai
dispnea. Sesak napas dapat disebabkan oleh kondisi respirasi
(saluran napas dan paru-paru)
atau sirkulasi (jantung dan pembuluh darah). Sesak napas merupakan
gejala dari suatu penyakit serius yang tidak boleh diremehkan karena dapat
menyebabkan kematian
|
1.1.1
Diskusikan
dengan keluarga pengertian sesak nafas dengan menggunakan lembar balik
1.1.2
Tanyakan
kembali
pengertian sesak nafas
1.1.3
Berikan
reinforcement bila menjawab benar.
|
1.2 Menyebutkan
pencetus sesak
nafas
|
Respon Verbal/
Kognitif
|
1. Menyebutkan
6 Faktor pencetus pada pasien
§ Faktor
keturunan/genetik
§ Faktor
lingkungan
§ Produksi
lendir yang berlebihan akan menyumbat saluran
udara
§ kurangnya
asupan cairan sehingga lendir pada paru-paru dan saluran nafas mengental
§ masalah
pada susunan tulang atau otot tegang pada punggung bagian atas akan
menghambat sensor syaraf dan bioenergi dari dan menuju paru-paru.
§ ketidakstabilan
emosi.
|
1.2.1 Diskusikan
dengan keluarga tentang pencetus Asma dengan menggunakan lembar balik
1.2.2
Motivasi
keluarga menyebutkan pencetus asma
1.2.3
Berikan
reinforcement bila menjawab benar.
|
|||
1.3 Mengidentifikasi
pencetus
sesak nafas
|
Respon Verbal/
Kognitif
|
Menyebutkan
faktor pencetus sesak nafas pada lansia
|
1.3.1
Dorong
keluarga untuk mengidentifikasi faktor pencetus sesak
nafas pada Ny. S
1.3.2 Berikan
reinforcement bila keluarga dapat mengidentifikasi faktor pencetus.
|
|||
1.4
Menyebutkan tanda-tanda sesak nafas
|
Respon Verbal/
Kognitif
|
Tanda-tanda dari sesak napas dapat berupa :
|
1.4.1
Diskusikan
dengan keluarga tanda-tanda sesak
nafas
1.4.2
Tanyakan
kembli
tanda-tanda sesak nafas
1.4.3
Berikan
reinforcement bila menjawab benar.
|
|||
1.5 Menyebutkan
cara pencegahan sesak nafas
|
Respon Verbal/
Kognitif
|
Cara pencegahan sesak nafas
·
Berbaring dengan enak dan letakkan bantal di
bawah kepala. Tekuk lutut dan rilekskan perut.
·
Tekan perut dengan satu tangan perlahan tetapi
cukup keras untuk menciptakan tekanan. Letakkan tangan lain di dada.
·
Lalu bernafaslah perlahan dari hidung dengan
menggunakan otot-otot perut. Tangan yang berada di atas perut harus diangkat
pada saat menarik nafas dan letakkan kembali pada saat membuang nafas. Tangan
yang lain tetap berada di atas dada dan usahakan agar tidak bergerak-gerak.
·
Bernafas melalui mulut
·
Bernafaslah perlahan melalui hidung untuk
menghindari tertelannya udara. Tahan nafas anda sambil menghitung satu, 1000,
dua, 1000, tiga, 1000.
·
Majukan bibir anda seperti hendak bersiul.
Lalu, buang nafas pelan-pelan melalui bibir yang dimajukan sambil menghitung
satu, 1000, dua, 1000, tiga, 1000, empat, 1000, lima, 1000, enam, 1000.
|
1.5.1
Diskusikan
dengan keluarga tentang pencegahan sesak
nafas
1.5.2 Berikan
reinforcement positif atas kemampuan keluarga cara mencegah sesak
nafas.
|
|||
1.6
Mengidentifikasi masalah sesak
nafas
pada Ny. S
|
Respon Verbal/
Kognitif
|
Teridentifikasi Ny. S menderita sesak nafas
|
1.6.1
Bantu keluarga membandingkan apa yang telah
dijelaskan dengan kondisi Ny. S
1.6.2
Identifikasi
masalah yang timbul pada anggota keluarga Ny.S
1.6.3
Bantu
keluarga menyimpulkan masalah yang dihadapi Ny. S
1.6.4
Beri reinforcement atas usaha yang telah
dilakukan keluarga.
|
|||
2.
Setelah
1 x 60 menit kunjungan kelurga
Ny. S keluarga
mampu mengambil keputusan untuk merawat anggota yang sakit sesak
nafas
Dengan Cara
:
2.1
Menyebutkan akibat lanjut tidak
diobatinya sesak nafas.
|
Respon Verbal/
Kognitif
|
Menyebutkan akibat lanjut dari penyakit sesak
nafas
yang tidak di obati
·
Gangguan
pertumbuhan dan perkembangan
·
Infeksi
·
Kematian
|
2.1.1
Diskusikan
dengan keluarga akibat lanjut tidak mengobati sesak nafas.
2.1.2
Tanyakan
kembali
lanjut tidak mengobati sesak nafas
2.1.3
Berikan
reinforcement atas jawaban yang baik
|
|||
2.2 Menutuskan
untuk merawat Ny. S di rumah.
|
Respon Verbal/
Kognitif
|
Keluarga memutuskan untuk
merawat Ny. S di rumah
|
1.2.1
Diskusikan
kembali dengan keluarga tentang
keinginan keluarga untuk merawat Ny.S
di rumah
1.2.2
Berikan
reinforcement atas keputusan keluarga
merawat Ny. S.
|
|||
3
Setelah
1 x 60 menit kunjungan, keluarga mampu merawat anggota
keluarga dengan sesak nafas
Dengan Cara :
3.1
Keluarga
mampu menyebutkan cara merawat sesak nafas di rumah.
|
Respon Verbal/
Kognitif
|
Keluarga mampu menyebutkan cara merawat Ny. S
jika penyakit sesak nafas di rumah.
·
Melakukan
pencegahan menhindari pencetus
·
Melakukan
fisioterapi dada tuk membantu mengeluarkan sputum
·
Memberikan
obat untuk sesak jika sesak
·
Memberikan
obat untuk mengencerkan Lendir jika ada lendir
·
Menganjurkan
untuk banyak minum air putih
·
Mengetahui
tanda-tanda kapan seharusnya dibawa ketempat pelayanan kesehatan
|
3.1.1
Diskusikan
kembali dengan keluarga tentang
pencegahan serta penaganan penyakit sesak
nafas
dirumah
3.1.2
Motivasi
keluarga untuk menyebutkan pencegahan sesak nafas
3.1.3
Berikan
reinforcement jika memberikan jawaban yang baik
|
|||
3.2
Memberikan
obat asma yang sesuai dosisnya .
|
Respon Verbal/
Kognitif
|
Memberikan
obat sesak nafas yang
sesuai dosisnya .
|
3.2.1
Demontrasikan pada keluarga cara memberikan obat oral
3.2.2
Berikan pada keluarga untuk mencoba memberikan obat oral
3.2.3
Berikan reinforcement positif
atas usaha keluarga.
3.2.4
Pastikan keluarga akan melakukan perbuatan yang diajarkan perawat.
|
|||
3.3 Membersihkan hidung
yang tersembat dari sekret.
|
Respon Verbal/
Kognitif
|
Membersihkan hidung yang
tersembat dari sekret.
|
3.3.1
Demontrasikan pada keluarga cara membersihkan sekret dari hidung
3.3.2
Berikan pada keluarga untuk mencoba membersihkan sekret
dari hidung
3.3.3
Berikan reinforcement positif
atas usaha keluarga.
3.3.4
Pastikan keluarga akan melakukan perbuatan yang diajarkan perawat.
|
|||
3.4
Mampu
melakukan fisioterapi dada pada Ny. S
|
Respon Verbal/
Kognitif
|
Mampu melakukan fisioterapi
dada pada Ny. S
|
3.4.1
Demontrasikan pada keluarga cara fisioterapi dada.
3.4.2
Berikan pada keluarga untuk mencoba fisioterapi dada
3.4.3
Berikan reinforcement positif
atas usaha keluarga.
3.4.4
Pastikan keluarga akan melakukan perbuatan yang diajarkan perawat.
|
|||
4
Setelah
1 x 60 menit kunjungan, keluarga mampu memodifikasi
lingkungan yang dapat mencegah Sesak
nafas.
4.1 Menyebutkan cara
memodifikasi lingkungan
|
Respon Verbal/
Kognitif
|
Keluarga
menyebutkan cara memodifikasi lingkungan untuk mencegah sesak
nafas
|
4.1.1
Jelaskan
lingkungan yang dapat mencegah sesak nafas
4.1.2
motivasi keluarga untuk mengulangi
penjelasan yang diberikan
4.1.3
Beri
reinforcement positif atas jawaban keluarga.
|
|||
4.2 Melakukan
modifikasi lingkungan yang tepat bagi
lansia
|
Respon Verbal/
Kognitif
|
Pada kunjungan yang tidak
terencana keluarga melakukan tindakan memodifikasi lingkungan.
|
4.2.1
Observasi lingkungan rumah pada kunjungan dengan
terencana
4.2.2
Diskusikan
dengan keluarga hal positif yang telah dilakukan keluarga
4.2.3
Beri
reinforcement positif atas usaha yang
dilakukan keluarga.
|
|||
5
Setelah
1 x 60 menit kunjungan, keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan.
5.1 Menyebutkan cara
Menyebutkan kembali manfaat kunjungan
kepasilitas kesehatan.
|
Respon Verbal/
Kognitif
|
Manfaat kunjungan ke fasilitas kesehatan :
· Mendapat pelayanan
kesehatan
· Mendapatkan
pendidikan kesehatan tentang sesak nafas
|
5.1.1
Informasi
mengenai pengobatan yang dapat diperoleh keluarga di rumah sakit, klinik
dokter swasta, pengobatan akufungtur.
5.1.2
Motivasi
keluarga untuk menyebutkan kembali
hasil diskusi
5.1.3
Beri
reinforcement positif atas usaha yang
dilakukan keluarga.
|
|||
5.2 Memanfaatkan pelayanan
kesehatan dalam merawat sesak nafas
|
Respon Verbal/
Kognitif
|
Keluarga membawa anggota keluarga ke tempat
pelayanan kesehatan apabila kondisi : sesak nafas dengan kondisi bertambah
parah.
|
5.2.1
Motivasi
keluarga untuk membawa lansia
apabila kondisinya tidak dapat ditangani dirumah.
5.2.2
Motivasi
keluarga untuk menyebutkan kembali
hasil diskusi
5.2.3
Beri
reinforcement positif atas usaha yang
dilakukan keluarga.
|
Dx
|
Tgl
|
Jam
|
Implementasi
|
Evaluasi
|
Paraf
|
||
1.
|
25 September
2014
|
11.00
|
Ø Mengucapkan
salam
Ø Membina
hubungan saling percaya
Ø Menanyakan
keadaan
Ø Menjelaskan
tujuan
Ø Melakukan
pengkajian
Ø Mendiskusikan
tentang hipertensi
Ø Mengontrak
waktu untuk pertemuan selanjutnya
|
S:
Ø Ny.S menjawab salam
Ø Ny.S sudah mulai terbuka
Ø Ny.S mengatakan keadaanya
baik, hanya saja masih sedikit nyeri pada kepalanya
Ø Ny.S mengatakan bingung
akan nyeri kepalanya
O:
Ø TD;
140/90 mmHg
N; 88x/menit
Ø Ny.T
tampak tidak memahami makna dari Hipertensi,
A:
Masalah Belum teratasi
P:
Lanjutkan Intervensi
|
|
||
1.
|
September 2014
|
10.30
|
·
Mengucapkan salam
·
Mengingatkan kontrak
·
Menanyakan keadaan
·
Menjelaskan tujuan
·
Melakukan pengkajian
·
Melakukan penkes
1.1.1
Diskusikan dengan keluarga tentang
pengertian Sesak napas menggunakan leaflet.
1.1.2
Beri motivasi untuk menyebutkan
kembali pengertian Sesak napas
1.2.1 Diskusikan dengan keluarga tentang
penyebab Sesak napas
1.2.1 Motivasi keluarga untuk
menyebutkan kembali penyebab Sesak
napas
1.3.1
Diskusikan dengan keluarga tentang
tanda-tanda Sesak napas
1.3.2
Motivasi keluarga menyebutkan kembali
tanda-tanda Sesak napas
1.4.1
Diskusikan dengan keluarga tentang pencegahan Sesak napas
1.4.2
Tanyakan kembali cara pencegahan Sesak napas pada keluarga
1.5.1
Diskusikan dengan keluarga masalah apa saja yang datang ketika Sesak napas.
1.5.2
Tanyakan kembali masalah apa saja yang datang ketika Sesak napas.
|
S:
Ø Ny.S menjawab salam
Ø Ny.S menyetuji kontrak
Ø Ny.S mengatakan keadaanya
baik
Ø Ny.S antusias ketika di
jelaskan tentang Sesak Napas
O:
Ø TD;
140/90 mmHg
Ø Ny.S tampak tidak memahami
makna dari Sesak Napas
1.
Ny.S
mampu menjelaskan pengertian Sesak Napas
2.
Ny.S
mampu menyebutkan 4 dari 6 penyebab Sesak Napas
3.
Ny.T mampu menyebutkan 5 dari
6 kembali tanda-tanda Hipertensi
4. Ny.T
mampu menyebutkan 2 dari 6 cara
pencegahan Sesak Napas.
5. Ny.S
mampu menyebutkan 2 dari akibat lanjut jika Sesak
napas tidak di obati
A:
Masalah Teratasi
P:
Intervensi Dihentikan
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar